Kamis, 22 Desember 2016

Motivasi,Pribadi dan Organisasi

MOTIVASI, PRIBADI, DAN ORGANISASI

Moderator     : Yeni Ernawati
Pembicara     : Firman Giri Febriyanto
1.    MOTIVASI
Motivasi hampir sama pengertiannya dengan motive, drives dan needs. Menurut Filmore H Sanford yang dikutip oleh Usman Efendi dan Juhaya S (1993 : 60) mengatakan bahwa motivasi akar katanya motif. Motif dapat diartikan sebagai kondisi (kekuatan/dorongan) yang menggerakkan organisme (individu) untuk mencapai tujuan atau beberapa tujuan Uzer Usman (1999 : 28) berpendapat bahwa motif adalah daya dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu, atau keadaan seseorang atau organisme yang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah laku atau perbuatan, sedangkan motif menurut Slameto (1995 :58) adalah menunjukkan suatu dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak untuk melakukan sesuatu.
Dari beberapa pengertian motif di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motif adalah suatu tenaga atau daya penggerak dari dalam diri individu, yang mendorong dan mempengaruhi seseorang untuk memulai serangkaian tingkah laku/tindakan. Motif ini memerlukan proses dan usaha untuk menggiatkan daya penggerak yang ada dalam diri individu. Dari proses untuk menggiatkan daya penggerak dalam diri individu dinamakan motivasi.
Hal ini senada dengan Uzer Usman (1999 : 28) bahwa motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, atau keadaan dan kesiapan yang ada dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Sementara menurut Muhibbin Syah (1995 : 136) motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Dan motivasi menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sudirman AM (1996 : 73) adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap sesuatu.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu proses atau usaha yang disadari untuk menggerakkan daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk bertindak atau bertingkah laku dalam rangka mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan. Bila dikaitkan dengan tanggapan siswi, motivasi memegang peranan penting sebab dengan motivasi akan terjadi perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan menyenangi dalam suatu objek.
Fungsi Motivasi 
Motivasi mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan. Demikian halnya bahwa motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar siswi, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik dalam hal mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru atau memecahkan persoalan-persoalan pribadi.
Dan dapat diketahui bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai penggerak bagi seseorang untuk melakukan kegiatan. Untuk lebih jelasnya penulis akan mengemukakan fungsi motivasi menurut para ahli. Menurut Oemar Hamalik (2000 :175) menjelaskan bahwa suatu proses motivasi mempunyai fungsi yaitu :
  1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, artinya tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan.
  2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
  3. Sebagai penggerak, artinya besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPAjjN8nyV0z0WtT1Kb-s8LmrMBFCQAaAnfAD-KPQFMv0aL2hif_qEZrKtnt0P0r9InQCqxdCDVS4fNBI-RYYG8ClCAkJVsBzwPzmX-w0KexqFoUpIizXEglOmsxs2Gp16dAcLJ3FeMtk/s320/Fungsi-Motivasi.jpg
Adapun fungsi motivasi dalam hal menumbuhkan kesadaran siswi untuk memakai jilbab dalam aktivitas di sekolah, dapat di amati dari penjelasan Sardiman AM (1996 : 85) sebagai berikut :
1) Motivasi mendorong manusia untuk berbuat, yakni sebagai penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. Bagi siswi, motivasi untuk memakai jilbab akan mendorong siswi untuk senantiasa menjalankan ajaran dan tuntutan agama Islam dalam aktivitas sehari-hari, baik di sekolah atau di rumah. Itu semua sebagai bukti keberhasilan proses pendidikan dalam segi pendidikan agama Islam, yang pada akhirnya merupakan pencapaian dari Tujuan Pendidikan Nasional.

2) Motivasi menentukan arah perbuatan kearah tujuan yang akan dicapai. Telah dijelaskan di atas bahwa tujuan pendidikan di Indonesia di antaranya adalah terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa. Dengan demikian motivasi untuk memakai jilbab berkaitan erat dengan pembentukan manusia yang beriman dan bertaqwa, dan menjalankan ajaran agama merupakan bukti ketaqwaan.

3) Motivasi penting artinya dalam menyeleksi suatu perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan dan tepat untuk mencapai tujuan. Dengan motivasi untuk memakai jilbab, akan mengarahkan langkahnya untuk berlaku sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan tidak akan melakukan hal-hal menyimpang dari kegiatan tersebut bahkan akan terhindar dari perbuatan yang akan menghambat tercapainya tujuan.
Dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat berguna untuk menggerakkan, mengarahkan, dan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Dan sesuai dengan penjelasan terdahulu, bahwa di dalam diri siswi ada dua jenis motivasi yang dominan, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ektrinsik. Sedangkan untuk menumbuhkan motivasi agar siswi mau memakai jilbab, hendaknya ditumbuhkan motivasi instrinsik sebab dengan motivasi ini akan lebih melekat dalam diri siswi atau tidak akan mudah digoyahkan oleh pengaruh luar dan akan lebih tegar dalam menghadapi tantangan dan hambatan.

Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi 
Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman AM (1996 : 793) ada tiga unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu :
  • Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi di dalam diri manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan dalam diri manusia yaitu neuriphysiological yang ada pada organisme manusia, dan penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
  • Motivasi ditandai dengan munculnya perasaan/feeling, bawaan, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. Sedangkan berkenaan dengan perasaan Agus Sujanto (1993 : 75) menyebutkan sifat-sifat perasaan itu berkenaan dengan senang tidak senang, kuat lemah, lama sebentar, relatif dan tidak berdiri sendiri.
  • Motivasi akan dirancang karena adanya tujuan. Motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu stimulus dalam pencapaian tujuan. Motivasi muncul dalam diri seseorang secara otomatis, selain itu juga motivasi akan muncul karena adanya rangsangan dari luar.
Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut A.Hadisaputro (1986 : 11) adalah sebagai berikut :
1) Motivasi merupakan suatu tenaga yang dinamis bagi seseorang. Maksudnya walaupun motivasi sebenarnya sudah ada pada diri individu sendiri, akan tetapi untuk munculnya diperlukan adanya rangsangan baik dari dalam maupun yang berasal dari luar.
2) Motivasi ini sering kali ditandai dengan munculnya suatu keinginan yang penuh emosional.
3) Motivasi ini merupakan suatu reaksi pilihan (anticipatory) bagi tercapainya suatu tujuan dari pada tingkah lakunya. Manusia memiliki sejumlah perhatian terhadap lingkungannya dan motivasi ini merupakan pengarahan batiniyah terhadap suatu objek tertentu, dengan demikian sikapnya yang dilandasi motivasi ini merupakan sikap pilihan yang dianggapnya paling cocok tertuju kepada objek tingkah laku yang bersangkutan.
4) Motivasi berhubungan dengan sejumlah kebutuhan dalam diri seseorang yang memunculkan dorongan, sehingga dengan melakukan perbuatan tersebut kebutuhannya itu akan segera dapat terpenuhi dan memuaskan.
2.  PRIBADI
Dalam kehidupan ini sering kita mendengar tentang kepribadian, tapi apakah itu? untuk itu pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama-sama mengenai pengertian kepribadian. Silahkan di baca baik-baik bagian bawah ini.
A. Penjelasan tentang kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.
B. Unsur-unsur dari kepribadian
Unsur-unsur kepribadian, diantaranya meliputi:
1. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang yang sadar. Di dalam alam sekitar manusia mempunyai/terdapat berbagai macam hal-hal yang diterimanya lewat panca inderanya  yang masuk kedalam berbagi sel-sel pada bagian tertentu dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya diproses menjadi susunan-susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal dengan sebutan “persepsi” yaitu: “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.
Penggambaran yang terfokus dengan secara lebih intensif yang terjadi sebab pemusatan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut sebagai “Pengamatan”. Penggambaran mengenai lingkungan dengan fokus kepada bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali diolah dengan sutu proses dalam akalnya yang menghubungkannya dengan berbagai macam penggambaran lain yang sejenisnya, sebelumnya pernah diterima & diproyeksikan oleh akalnya, dan lalu muncul kembali sebagai kenangan. Dan juga penggambaran yang baru dengan pengertian yang baru dalam istilah psikologi sering disebut “Apersepsi”. Penggabungan & membandingkan-bandingkan bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan dengan asas-asas tertentu.
Description: pengertian kepribadian
Apa itu kepribadian
Dengan proses-proses kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tak mirip dengan salah satu dari sekian macam-macam bahan konkret dari penggambaran yang baru. Demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran mengenai tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia tidak pernah melihat ataupun mempersepsikan tempat-tempat itu. Penggambaran abstrak yang tadi dalam ilmu sosial sering disebut dengan “Konsep”. Cara-cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah ataupun dibesar-besarkan, tapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Serta ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran yang lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali tak realistis dalam Psikologi sering disebut dengan “Fantasi”.
2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam-macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk/mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam alam kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam-macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif/negatif.
3. Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan-perasaan lain yang tak ditimbulkan karena diperanguhi dengan pengeathuannya, tapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya di dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang sudah meruapakan naluri sering disebut dengan “Dorongan”.
C. Dan inilah pengertian kepribadian  menurutpara pakar atau ahli
Dibawah ini pengertian kepribadian menurut para ahli, dapat kamu baca di bawah ini:
  • Menurut, Theodore R. Newcombe – Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
  • Lalu menurut, Yinger – Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian instruksi.
  • Sedangkan menurut, Cuber – Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.
  • Dan menurut, M.A.W Bouwer – Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini & sikap-sikap seseorang.
3.  ORGANISASI
Pengertian organisasi | Selamat pagi, pengertian organisasi yang umum kita dengar adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama (J.R. Schermehorn). Pengertian organisasi berbeda dengan pengertian kelompok, akan tetapi apabila bila dilihat dari alasan atau sebab sebab orang berkelompok, maka apabila memiliki tujuan bersama maka kelompok tersebut akan bekerja sama untuk tujuan tersebut. Kemudian dilanjutkan oleh Bapak Chester J. Bernard bahwa pengertian organisasi adalah kerja sama dua orang atau lebih, suatu sistem dari aktivitas aktivitas (System from all activity) atau kekuatan kekuatan (Strength) perorangan yang dikoordinasikan secara sadar. Pengertian organisasi yang dikembangkan oleh Chester ini menekankan pada bagian koordinasi dan sadar yang memiliki sistem. Hal tersebut wajar dikarenakan tujuan bersama yang dibuat oleh setiap anggota organisasi haruslah secara sadar kritis terbangun dalam visi misi (baca pengertian visi misi) organisasi.
·         Pengertian organisasi menurut Philip Selznick bahwa organisasi adalah peraturan personil (arrangement of personal) guna mempermudah pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan  (for facilitating the accomplishment of some agreed purpose) melalui alokasi fungsi dan tanggung jawab (Through the allocation of functions and responsibilities).
·         Berdasarkan pengertian organisasi diatas dapat diambil beberapa poin  penting yaitu:
·         1. Kumpulan dua orang atau lebih
·         2. Kerja sama
·         3. Tujuan bersama
·         4. Sistem koordinasi kegiatan
·         5. Pembagian tugas dan tanggung jawab personil
·         Berdasarkan pendapat Thompson bahwa pengertian organisasi adalah sebuah integrasi anggota angota spesial yang sangat rasional dan impersonal (adil) yang bekerja sama (kooperasi) untuk mencapai tujuan tujuan spesifik yang telah diumumkan. Sedangkan menurut Bapak Robbins (1996) pengertian organisasi adalah entitas sosial yang terkoordinasi secara sadar dengan batas batas yang dapat diidentifikasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan tujuan yang relatif berlanjut ataupun seperangkat tujuan. Kedua pengertian organisasi ini berbeda dari penekanannya tentang apa yang membentuk organisasi. Thompson menekankan terhadap anggota anggota yang rasional sedangkan Robbins menekankan terhadap entitas sosial yang terkoordinasi. Selain itu, tujuan dari organisasi pun berbeda, berdasarkan pengertian organisasi Thompson bahwa organisasi itu mencapai tujuan yang disuarakan atau diserukan maka kerja pemimpin dalam organisasi sangatlah penting sebagai penyampaian tujuan tujuan organisasi, sedangkan Robbins seluruh tujuan organisasi yang berlanjut atapun seperangkat tujuan tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar