Sabtu, 24 Desember 2016

Pengenalan diri

PENGENALAN DIRI
Jumat,9 Desember 2016
Moderator :m.dimas arianto
pemberi materi: herman budi


Menurut John Robert Powers, konsep diri adalah kesadaran dan pemahaman terhadap dirinya sendiri yang meliputi : siapa aku, apa kemampuanku, apa kekuranganku, apa kelebihanku. Konsep diri menjadi dasar perilaku hidup sehari – hari yang disadari. Kesadaran dan emahan akan dirinya.
Tujuan :
·         Tambahnya kesadaran seseorang untuk memahami dan mengenali diri.
·         Terbentuknya perilaku percaya diri serta hidup menuju kehidupan yang sejahtera.
Mengapa konsep diri diperlukan :
Setelah seseorang mengetahui dirinya, maka terbentuklah sikap – sikap perilaku dalam menentukan arah dan prinsip hidup yang diinginkan.
Proses pembentukan konsep diri :
·         Ketika lahir seseorang belum memiliki konsep diri.
·         Pengetahuan, harapan,dan penilaian yang membentuk konsep diri.
·         Setelah orang tua yang mempengaruhi konsep diri.
·         Faktor yang penting dalam membentuk konsep diri adalah melalui belajar.
Koonsep diri mencakup 3 aspek :
1.      Pengetahuan
Apa yang kita ketahui tentang diri kita, mencakup :
·         Identitas formal
·         Kualitas pribadi
·         Merupakan perbandingan antara kita dengan orang lain.
·         Espresi verbal “saya adalah....”
2.      Harapan
·         Merupakan idealisme mengenai diri seseorang
·         Karakteristik pribadi
3.      Penilaian Diri
·         Prose perbandingan atau pengukuran
·         Semakin besar perbedaan antara “saya saat ini” dengan “sayang seharusnya jadi apa”.
·         Semakin seseorang mencapai harapan, maka ia akan merasa nyaman.
Konsep diri negatif dan positif, pandangan seseorang terhadap dirinya :
Ø  Konsep diri negatif :
a.       Tidak memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang dirinya
b.      Memiliki pandangan tentang dirinya yang berlaku kaku
c.       Lebih banyak melihat aspek dan kekurangan atau kelemahannya dalam dirinya daripada aspek – aspek kelemahan yang dimiliki.
Ø  Konsep diri positif :
a.       Seseorang dapat dikatakan mempunyai konsep dari positif
b.      Memiliki pengetahuan menyuluruh mengenai dirinya
c.       Menerima dari apa adanya.
d.      Memiliki kesadaran yang besar untuk mengubah atau mengurangi aspek dari dirinya yang dianggap merugikan.
Ciri konsep diri positif adalah : memiliki pengetahuan  yang cukup luas tentang dirinya, mempunyai harapan yang realistik dan self esteem yang tinggi atau penghargaan diri yang sehat.
Perubahan Konsep Diri dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perubahan konsep diri :
Seperti telah diuraikan di atas, konsep diri merupakan informasi tentang diri seseorang, dan lebih bersifat subyektif.  Dalam konsep diri memuat perkiraan mengenai apa yang akan terjadi dimasa mendatang, dan berusaha untuk bisa mewujudkannya.  Perkiraan tersebut sebenarnya bisa negatif atau kurang tepat, dan seseorang dapat mengubahnya sehingga menghasilkan konsep diri yang baru dan menyenangkan.
Tahapan untuk mengubah konsep diri sebagai berikut :
1.      Tetapkan perubahan yang akan dicapai
2.      Dapatkan umpan balik dari orang lain
3.      Perbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
4.      Perbaiki cara berbicara terhadap diri sendiri
Penerapan konsep diri dalam kehidupan sehari-hari :
Dalam bermasyarakat kita menghadapi berbagai sikap dan perilaku yang berbeda-beda.  Penerapan konsep diri tergantung kepada dirinya sendiri, antara lain :
1)      Dapat menyadari kelemahan dan kekurangannya
2)      Pandai mengendalikan diri
3)      Tenggang rasa
4)      Berusaha jujur terhadap diri sendiri serta menyadari peranannya
Contoh :
  1. Mengambil keputusan tanpa mempelajari dan mempertimbangkan kenyataan yang sesungguhnya akan berakibat keputusan yang diambil kurang tepat.  Dengan kata lain orang yang mempunyai konsep diri positif akan  mengambil keputusan tanpa emosional.
  1.  Orang yang mempunyai sifat ‘mau menang sendiri’ (egois) tidak mau merubah diri untuk tidak egois.  Orang tersebut tidak mampu merubah dirinya atau merubah konsep dirinya yang negatif.
Jadi konsep diri terbentuk melalui proses dimana seseorang telah dapat menemukan jati diri, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya.  Kemudian mampu menerima dirinya sebagai suatu kenyataan.  Dengan kesadaran dan penerimaan ini seseorang mampu memperbaiki kekurangan sehingga mempunyai konsep diri yang positif.  Untuk mendukung konsep diri tersebut, seseorang perlu memiliki sikap percaya diri. Sikap percaya diri merupakan sikap seseorang yang memiliki keyakinan teguh akan tindakannya, mampu menyatakan perasaan dan pendapatnya tanpa menyakiti perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain.
Seseorang yang bersikap percaya diri mengakui dua hal, yaitu ; (1) dirinya mempunyai hak dan perasaan, (2) orang lain juga mempunyai hak dan perasaan. Menyadari kedua hal tersebut, seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain atau melanggar hak
orang lain.  Sifat percaya diri mudah dikatakan namun sulit dilaksanakan karena umumnya individu kurang yakin pada dirinya masing-masing.  Sikap tersebut sudah berakar sehingga membutuhkan waktu dan tekad untuk merubahnya.  Kita harus berani menyatakan perasaan dan pendapat sepanjang tidak menyakiti orang lain.  Pendapat mungkin salah, namun lebih baik dikemukakan untuk kemudian dibicarakan dan diperbaiki. Seseorang yang memiliki percaya diri : lebih baik bertindak meskipun kemungkinan salah yang kemudian diselesaikan, daripada diam menerimanya  dengan bersungut-sungut di belakang (ngomel).

Kamis, 22 Desember 2016

Pengembangan Diri

"PENGEMBANGAN DIRI"

Moderator    : Walisya putro
Pembicara     : Ilham nur had

Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu :
ia mau berubah,
ia harus berubah,
ia dapat berubah.
Oleh karena itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah. 
(CHANGE)
Berkaitan dengan pengembangan diri, kita perlu melakukan pengenalan diri sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih akurat dan lengkap tentang kelebihan, kekurangan, kebutuhan, dan keunikan dirinya. Selanjutnya perlu dipikirkan  beberapa hal berikut :
Dengan cara bagaimana akan memanfaatkan kekuatan kelebihan ?
Dengan cara bagaimana kekurangan dapat diatasi ?
Peluang apa saja yang dapat digunakan untuk memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan ?
Hambatan apa yang akan dijumpai dalam memanfaatkan kelebihan dan mengatasi kekurangan?
Berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan maka yang perlu diperhatikan :
Fokuskan pada kelebihan bukan pada kekurangan.
Sikap terhadap kekurangan :
Fokuskan pada kekurangan yang menimbulkan dampak negatif besar dan memang mungkin untuk dirubah.
Janganlah merisaukan kekurangan yang memang tidak dapat diubah, imbangilah dengan melihat dan mengembangkan kelebihan anda.
Jangan terlalu merisaukan kekurangan kecil yang tidak berdampak dalam kehidupan anda.

PENETAPAN TUJUAN
Berkaitan dengan perumusan tujuan tertentu, perlu diperhatikan beberapa karakteristik yaitu:
Bermakna pribadi, sebaiknya mempunyai arti bagi diri seseorang. Tidak untuk menyenangkan orang lain.
Realistik, Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan ada kemungkinan untuk mencapainya.
Jelas dan rinci, tujuan yang luas dan abstrak tidak akan mengarahkan orang pada tujuan yang akan dicapai.
Menantang, memerlukan usaha untuk mencapainya.
Beresiko sedang, kemungkinan tercapainya lebih besar daripada kemungkinan gagalnya.
Dapat diukur, ada kriteria ukuran keberhasilannya.
Mempunyai batasan waktu.

MANAGEMENT DIRI
Anda sudah mengenal diri, dan anda sudah menetapkan tujuan ?. Akankah tujuan tersebut tercapai kalau anda senantiasa tidak mempunyai waktu untuk mencapainya, jika anda senantiasa mengalahkan tujuan tersebut untuk mengerjakan aktivitas lain ?.
Prinsip dalam management waktu adalah :
“ Dahulukan yang utama dan anda harus berani memutuskan mana-mana saja yang utama”.
 
MATRIKS MANAGEMENT WAKTU






I. AktivitasKrisis, masalah yang mendesak

II. AktivitasPencegahan, pengembangan, perencanaan, pengembangan hubungan, pengenalan peluang baru, rekreasi.





III. AktivitasBeberapa telepon, beberapa pertemuan, urusan yang mendesak, aktivitas populer.

IV. AktivitasHal-hal sepele, kerja sibuk, pemborosan waktu, aktivitas menyenangkan.






Semua aktivitas yang kita lakukan pasti termasuk dalam salah satu dari 4 kuadran tersebut. Untuk mengelola aktivitas diperlukan:
1. Penjadwalan kembali aktivitas anda. Langkah-langkahnya:
Telitilah penggunaan waktu anda selama ini.
Temukan dan kurangi (hilangkan) aktivitas-aktivitas yang berlebihan yang merupakan kuadran III dan IV. Waktu yang digunakan dikurangi atau aktivitas tersebut dihilangkan.
Aturlah tujuan-tujuan pengembangan diri berdasarkan waktu yang ada dengan prinsip prioritas.
Lakukan organisasi mingguan terhadap aktivitas anda.

2. Pendelegasian
Ketika suatu urusan tidak dapat dikerjakan maka bukan beratri kita tinggalkan begitu saja. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mendelegasikan kepengurusan. Pendelegasian ini berfokus pada hasil yang diharapkan bukan pada metode dan memerlukan pengertian timbal balik yang jelas dan terbuka dan komitmen sehubungan dengan harapan dalam 5 area yaitu:
1) Hasil yang diinginkan
2) Patokan
3) Sumber Daya yang dapat digunakan
4) Akuntabilitas (proses evaluasi)
5) Konsekuensi bukan Akibat

S R K (Sasaran,Resiko,konsekuensi)

 S.R.K ( Sasaran, Resiko, Konsekuensi )
Moderator     : Devi rizki putri
P
embicara      : Bpk. Jatnika,s kom
·         Sasaran à sesuatu yang ingin dicapai baik secara individu maupun kelompok.
Ø  Tahap – tahapnya :
-          Persiapan yang matang.
-          Pelaksanaan.
-          Evaluasi.
Ø  Gangguan terhadap sasaran :
-          Menurunnya motivasi.
-          Pengaruh dari luar.
-          Berubahnya keadaan lingkungan.
Ø  Strategi – strategi :
-          Spesifik.
§  Apa.
§  Kenapa.
§  Dimana.
§  Siapa.
-          Measurable ( bisa diukur ).
§  Untuk menentukan sudah tercapai atau belum.
§  Untuk mengontrol pencapaian tujuan.
-          Attainable.
-          Relevant.
-          Time-bound.
·         Resiko à kemungkinan yang akan muncul dari perbuatan yang dilakukan.
Ø  Manajemen resiko antara lain :
-          Identifikasi ancaman.
-          Identifikasi penyebab ancaman.
-          Tentukan resiko.
-          Tentukan langkah antisipasi.
Ø  Apa yang kita lakukan pada resiko negatif :
-          Menghindari.
-          Menghadapi.
-          Menerima.
-          Dibagi-bagi. Jadi tidak dilakukan sendiri.
Ø  Apa yang kita lakukan pada resiko positif :
-          Diexploit / dimaksimalkan penggunaannya.
-          Share.
-          Entrance / meningkatkan.
-          Accept / menerima.

·         Konsekuensi à akibat yang harus kita terima dari perbuatan yang kita lakukan.
Ø  Cara mencegahnya adalah :
-          Tuliskan apa yang menjadi sasaran anda.
-          Komitmen untuk konsistensi pada sasaran.
-          Motivasi = menjaga semangat terhadap sasaran anda.
-          Rencana cadangan = rencana antisipasi resiko.
-          Do the best = penyesalan berkurang ketika gagal.
-          Evaluasi = sebagai system kendali untuk memperbaiki kinerja.
-          Jangan lupa berdoa juga.
-          Positif thinking.

A K U

A.K.U
Moderator     : Faradifa Hidayatul Maynisa
Pembicara     : Nanda Iswanto
        Sebuah singkatan dari:
 A    : ambisi
 K : kenyataan.
 U    : usaha.

Ambisi adalah keinginan yang besar untuk mencapai sesuatu. Orientasi sebuah ambisi antara lain :
·         Orientasi pada kenikmatan.
·         Orientasi pada ketentraman.
·         Orientasi pada hubungan balik.
·         Orientasi pada prestise.
·         Orientasi pada keberhasilan.

        Kenyataan adalah hal-hal yang dapat menghambat atau mendukung suatu ambisi. Kenyataan dibagi menjadi 2 faktor anara lain :
·         Factor internal à kesanggupan, kecenderungan pribadi dll.
·         Factor eksternal à sistemnilai dan asumsi, keadaan alam, social politik, kondisi budaya dll.

        Usaha adalah tindakan nyata yang dialkukan seseorang untuk mencapai ambisinya. Usaha dibagi menjadi 2 yaitu :
·         Pro-aktif  à kegiatan yang dilakukan untuk menghampiri ambisi.
·         Re-aktif  à kegiatan yang dilakukanuntuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.